Menyongsong fajar pagi buta
Ku ambil air wudlu menuju surau
Awali rutinitas fajarku
Pagi ini, dedaunan pada terbang
Diterpa sumulirnya angin
Pohon pun tidak memintanya tuk tinggal
Namun daun itu pun berguna
bagi sebagian warga dusun ini
Semerbak kamboja berkaca embun pagi
Dua pasang kicau prenjak tak henti
Ranting daun pun ikut berdenting
Sambut gelisah pagiku
Ada apa gerangan?
Tak terbaca sebait kata saling pedaya
sekalipun selalu bertanya?
kapan pertautan tiba
Namun tetap legawa memungut takdir rasa
Tuban, 18 Maret 2012
Posting Komentar