perempuan muda dibekap sunyi di betis senja
sendiri dalam kesenyapan tanpa rasa
menarikan jiwa kelana tak bertepimenunggu sapaan syair Illahi di awal petang
Kelopak bunga rambutan tersenyum
melepas seluet mentari meniti peraduan
sang perempuan tanpa hasrat dalam diam
terlilit renungan panjang sebuah perjalanan
Wahai perempuan di awal malam,
apa yang kau ribangkan?
bukankah mantera suci telah kau genggam?
untuk apa kau tanak asmara Keillahian
bila bilur ruhmu tersampir keraguan
Selembar kain rukuh terurai bersama lirikan rembulan
menutup jendela petang bertabur rona gemintang
perempuan muda melangkah di persimpangan
menggenggam ayat suci kenabian
yang dibaiat alam kelanggengan
Beranda surau tua pun berbilas warna keriangan
menunggu ruh Illahi bertandang
membasuh lara jiwa-jiwa yang gersang
pada malam-malam panjang
bernoktah pasrah pada asmara Sang Khaliq
Jemari lentik perempuan pun bergetar
menarikan ronce tasbih keimanan
bibir tipisnya merona menghembus nafas harmoni
burung malam pun terdiam dalam senyap
mengikuti rapal ayat suci dari kitab lawas
yang dititah alam kelanggengan
-- Penghujung Juli 2010 --
Posting Komentar