Headlines News :
Home » » Senja Nan Indah di Relung Sunyi

Senja Nan Indah di Relung Sunyi

Written By Kang Naryo on Minggu, 07 Februari 2010 | 17.42

Didalam setiap pertanyaan yang mendalam terdapat jawaban. Seperti itu, sesuatu memberitahu kepada kita.Tak seorang pun tahu pasti kapan kesedihan ini menjadi sebuah sungai yang elok. Ini jauh lebih penting dari pada kehilangan atau menghasilkan berjuta-juta uang. Walau badai pengalaman melemparkan kita keluar dari persembunyian dan menjadikan kita seperti gelombang yang bergerak menuju pantai, dan mengucapkan keras-keras rahasia samudra saat kita pergi, dan kemudian tinggal disana.

Ketika awan menangis, maka tamanpun menghijau. Ketika bayi menangis, dan air susu ibu mengalir Tangisan, hujan dan pembakar matahari ini,berjalan bersama untuk membuat diri kita tumbuh.
Terasa kita telah berjalan menyusuri tepian samudra, memegang erat jubah agar tetap kering.

Mengapa kita harus menyesal, karena telah tertidur. Tidak soal berapa lama kita tidak sadar, namun biarkan rasa bersalah berlalu. Rasakan gerakan kelembutan disekeliling kita, menjadi kegembiraan. Apa yang tampaknya menahan tuk memperoleh kegembiraan mungkin justru dapat membawa kita pada kegembiraan.

Kita sadar bahwa tekad untuk menemukan kebenaran ditengah kegelapan itu tidak dapat dilakukan dengan cara-cara emosional. Tumpuan bagi perjalanan buat kita adalah kesabaran. Tanpa kesabaran kita tak akan sanggup untuk melanjutkan perjalanan agar dapat keluar dari terowongan yang gelap ini.

Datanglah ke jalan-Nya, hanya dengan keharuman yang manis. Berjalanlah ketempat dimana tidak ada bayang-bayang. Carilah tempat berlindung yang aman sebagai gantinya didalam angin pesona musim gugur yang kuat. Menuju jalan-Nya kita wajib melakukan Iqra' terhadap kitab kita. Kitab yang berisi catatan segala amal dan perbuatan kita, baik lahir maupun batin, disengaja atau tak sengaja yang selama ini terbungkus oleh kebutuhan fisik dan keinginan, angan-agan dan cita-cita kita. Mungkin nggak enak kan bila kita terpaksa melihat rapor kita sendiri pada saat kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Kawan...saatnya sekarang kita mengeja kembali dari huruf per huruf hingga menjadi sebuah kata terindah tentang "CINTA SUCI".

Aamiin ...
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Gubuk Maya Kang Naryo | Mas Template
Copyright © 2009. GubuK Maya | Kang Naryo - All Rights Reserved
Created by Gubuk Maya | Kang Naryo
Powered by Blogger